Topik News Medan – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Wilayah Sumatera Utara menggelar aksi demonstrasi bertajuk ‘Indonesia Cemas’ di depan Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Medan Petisah, Senin (28/7).
Puluhan mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Negeri Medan (Unimed) turun ke jalan sambil membawa spanduk besar bertuliskan “Indonesia Cemas”. Aksi ini digelar sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi ekonomi dan arah kebijakan negara saat ini.
“Kami menyoroti terjadinya kerja sama antara Trump dan Prabowo yang mempertontonkan kesewenang-wenangan dijualnya ekonomi Indonesia kepada bangsa asing,” ujar Akhmad, orator aksi sekaligus Menteri Pergerakan BEM USU.
Senada dengan itu, Wafi, mahasiswa Unimed yang juga menjadi orator, menegaskan bahwa ‘Indonesia Cemas’ bukan sekadar tagline viral, melainkan representasi kegelisahan mahasiswa terhadap kondisi bangsa.
“Tagline ini mengandung makna mendalam, khususnya tentang kecemasan rakyat atas kondisi ekonomi saat ini, termasuk kebijakan-kebijakan yang dinilai tidak masuk akal,” ucapnya.
Dalam aksi tersebut, aliansi mahasiswa menyampaikan 14 poin tuntutan, yaitu:
-
Evaluasi RUU KUHAP
-
Tolak kebijakan bilateral Indonesia-Amerika Serikat yang merugikan ekonomi nasional
-
Reformasi hukum
-
Evaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG)
-
Usut tuntas kasus beras oplosan
-
Evaluasi program 2 Semester Danantara
-
Tolak pengaburan sejarah oleh Fadli Zon
-
Segera sahkan RUU Perampasan Aset
-
Cabut Undang-Undang TNI
-
Evaluasi anggaran pemerintah
-
Usut tuntas kasus kekerasan seksual
-
Usut praktik LGBT di lingkungan kampus
-
Perbaiki sistem pendidikan di Sumatera Utara
-
Evaluasi kebijakan 5 hari belajar di sekolah
Aksi berlangsung selama sekitar 30 menit, dan massa mendesak anggota DPRD Sumut untuk keluar menemui mereka. Namun hingga berita ini diturunkan, belum satu pun perwakilan dari pihak legislatif yang hadir menemui peserta aksi.
(red)