BeritaBudayasamosir

EVENT HORJA BIUS TAMPILKAN KEUNIKAN BUDAYA BATAK, BUPATI SAMOSIR: KITA HARUS MENJAGA BUDAYA YANG SUDAH TURUN TEMURUN DENGAN BAIK

9
×

EVENT HORJA BIUS TAMPILKAN KEUNIKAN BUDAYA BATAK, BUPATI SAMOSIR: KITA HARUS MENJAGA BUDAYA YANG SUDAH TURUN TEMURUN DENGAN BAIK

Sebarkan artikel ini

Kominfo Samosir (04/10)

Pemerintah Kabupaten Samosir kembali menggelar even Horja Bius dengan ritual “Mangalahat Horbo”. Even ini merupakan rangkaian kegiatan Horas Samosir Fiesta (HSF) 2025 yang sudah dicanangkan beberapa waktu lalu. Sebagai salah satu langkah untuk pelestarian keragaman budaya batak yang dipadukan dengan pagelaran budaya Gondang Naposo, diselenggarakan di Onan Sipulo Kecamatan Palipi, 03/10/25.

Mangalahat Horbo menjadi bagian yang unik dan sakral dalam Horja Bius ini. Prosesnya dapat dilihat mulai dari aksi makkarihiri yaitu mengikat moncong kerbau dengan jalinan rotan, ijuk sampai ke kepala yang dilakukan oleh pakkarihiri (pawang yang dapat menjinakkan kerbau). Lengkap mengenakan ulos, Pakkarihiri dibantu beberapa orang menarik kerbau menuju “borotan” (sebatang kayu yang dihiasi) diiringi alunan Gondang dan Sarune (alat musik khas Batak Toba). Orang-orang yang hadir ikut manortor dan menirukan alunan Gondang. Kerbau yang ditambatkan akan dijadikan persembahan. Horja Bius Mangalahat Horbo ini dikemas mengikuti budaya leluhur Batak oleh Lembaga Adat dan Budaya Kabupaten Samosir, yang terdiri dari 61 Bius dan tersebar di 9 kecamatan di Kabupaten Samosir.

Baca Juga :  Kejati Sumut Analisa dan Kumpulkan Data Atas Terbitnya Dua Surat Penetapan Calon Direktur Air Limbah Tirtanadi yang Berbeda

Mendampingi Bupati Samosir turut hadir Wakil Bupati Samosir Ariston Tua Sidauruk, Anggota DPRD Noni S. Situmorang, Pabung, Kapolsek Palipi, Ketua PKK, Ketua DWP, Para SAB, Asisten, Kepala OPD dan Camat se-Kabupaten Samosir.

Bupati samosir Vandiko T. Gultom mengatakan Horja Bius akan dijadikan sebagai even tahunan untuk melestarikan budaya Batak yang dikemas menjadi sebuah pertunjukan menarik minat wisatawan. “Kita harus menjaga budaya yang sudah turun menurun agar tetap terjaga dengan baik. Banggalah kita menjadi suku Batak yang telah memiliki keunikan tersendiri dengan adat dan budayanya. Kita jaga dan lestarikan, agar dapat dinikmati anak cucu kita,” kata Vandiko

Even ini kata Vandiko akan menjadi pelindung, untuk melindungi budaya dari dampak negatif perkembangan jaman.
Keorisinilan dan keunikan budaya seperti Horja Bius, Opera Batak dan Gondang Naposo harus tetap dijaga. “Budaya ini sudah di turunkan oleh nenek moyang kita, kita harus jaga dan ini juga akan semakin menguatkan Kabupaten Samosir sebagai titik awal peradaban Batak,” pungkas Vandiko.

Baca Juga :  KEJAR TARGET PEMENUHAN DAN PEMERATAAN MBG, WABUP TEKANKAN KOLABORASI TIM SATUAN TUGAS MBG DAN SPPG

Wakil Bupati Samosir Ariston Tua Sidauruk berharap pelaksanaan even setiap tahunnya harus tetap dievaluasi agar lebih baik.
“Kita akan kaji lebih lanjut usulan yang di berikan masyarakat, mudah-mudahan dapat kita realisasikan,” ucapnya.

Tokoh masyarakat Kecamatan Palipi yang juga mantan Wabup Kabupaten Samosir, Juang Sinaga memberi apresiasi kepada Pemkab Samosir atas penyelenggaraan even ini. “Kami dari masyarakat, dan seluruh bius menyambut baik even ini dan kami bersukacita,” kata Juang.

Juang berharap, pesta budaya ini dapat memacu geliat pariwisata semakin berkembang khususnya di Kecamatan Palipi . Dengan penghargaan yang diberikan Pemkab Samosir, Juang mengajak masyarakat Kecamatan Palipi berbenah menjadi daerah wisata yang berkelanjutan.

Baca Juga :  Masih Ditemukan Kendaraan Knalpot Blong saat Patroli Presisi Malam Minggu Polres Samosir

Ketua Lembaga Adat dan Budaya (LAB) Kabupaten Samosir, Pantas M. Sinaga menyampaikan Horja Bius dilaksanakan tidak semata-mata hanya kegiatan rutin. “Kegiatan ini tidak hanya rutinitas, yang utama adalah melestarikan adat dan budaya yang ada di tanah batak,” ungkapnya.
Untuk itu, Pantas memohon dukungan dari pemerintah agar tetap mendukung kegiatan pelestarian budaya tersebut setiap tahunnya.

Mewakili Forkopimda, Anggota DPRD Samosir Noni S Situmorang meminta agar Pemkab Samosir mendukung Onan Sipulo (lokasi acara) dijadikan rest area wisata Kabupaten Samosir. “Kami dari DPRD siap mendukung, agar pariwisata di daerah Palipi, Sitiotio, Nainggolan dan Onanrunggu semakin berkembang. Acara ini sangat penting kita lakukan untuk menjaga generasi muda kita, supaya tidak terlindas perkembangan jaman,” ucap Noni.

Event ini akan berlangsung selama dua hari, hari kedua Sabtu (04/10/2025) dilanjutkan dengan Festival Gondang Naposo yang diikuti Naposo dari seluruh Kecamatan se-Kabupaten Samosir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *